Belajar dari alam. Alam telah menyediakan seluruh
keutuhan manusia (dan seluruh makhluk hidup). Hanya kita sendiri yang mungkin
terlalu kemaruk (bahasa jawa) mengambil banyak-banyak kadang/sering lupa
mengembalikan hak alam untuk tetap dalam keseimbangannya. Yakin ... alam bisa
mengatur keseimbangannya, seperti tubuh kita, mampu mengatur keseimbangannya
sendiri. Tetapi ketika kita sudah kebablasan mengambil dan mengeksploitasi
terlalu banyak dan tidak menjaganya, maka ketidakseimbangan itu akan kembali
kepada kita.
Kesuburan tanah kita juga demikian. Ketika kita
ingin ada peningkatan produktivitas, maka yang dilalakukan bukannya
menghidupkan bumi, tetapi mengambil terlalu banyak dan tidak megembalikannya
lagi. Yang diberikan hanya yang pokok banyak-banyak sementara yang kecil-kecil
dan itu menopang kehidupan bumi ditinggalkan bahkan limbah panen pun tidak
kembali ke lahan lagi.
Biochar adalah istilah baru yang digunakan untuk
menggambarkan arang (biasanya arang berserbuk halus) berpori terbuat dari
sampah organik yang ditambahkan pada tanah. Biochar dihasilkan melalui proses
pirolisis biomasa. Pirolisis Ini dilakukan dengan memaparkan biomasa pada
temperatur tinggi tanpa adanya oksigen. Proses ini menghasilkan dua jenis bahan
bakar (sygas atau gas sintetis dan bio-oil atau minyak nabati) dan arang (yang
kemudian disebut biochar) sebagai produk sampingan.
Biochar memiliki karakteristik: high surface area, high volume, micropores, density, macropores, serta mengikat air. Karakteristik tersebut menyebabkan biochar mampu memasok karbon, bochar juga dapat mengurangi CO2 dari atmosfer dengan cara mengikatnya kedalam tanah.
Biochar memiliki karakteristik: high surface area, high volume, micropores, density, macropores, serta mengikat air. Karakteristik tersebut menyebabkan biochar mampu memasok karbon, bochar juga dapat mengurangi CO2 dari atmosfer dengan cara mengikatnya kedalam tanah.
Biocahar ini menurut penjelasan pak Nasih Widya
Yuwana, bisa memberikan sumbangan positif) pada kesuburan dan keseimbangan
tanah kita. Diiibaratkan sebagai hotel bagi mikroba-mikroba lelembut pembantu
dan supporter aktif bagi petani. Menurut beliau, biochar dapat diaktifkan dengan
cara direndam dulu pada larutan pupuk hayati dan didiamkan beberapa jam, 24 jam
juga nggak papa ya ... nah saat direndam itu masing-masing mikroba akan memesan
kamar sendiri sesuai kelasnya masing – masing (kaya kamar hotel aja ...).
Nah ... ketika arang yang sudah diremuk dan direndam
pupuk hayati itu ditabur di tanah kita, mulailah mereka bekerja. Apa saja manfaat
biochar ? Paling tidak manfat biochar sebagai berikut :
1.
Dapat
memperbaiki struktur tanah,
2.
Luas permukaan
biochar lebih besar, hal ini dapat menahan air dan tanah dari erosi,
3.
Mengikat
nitrogen, calcium (Ca2+), potassium (K+), magnesium (Mg2+)
4. menjadi rumah mikroba.
Bicara
dosis ? Menurut saya tidak harus dalam jumlah berton-ton per hektar disetiap
aplikasi ... tetapi bisa bertahap.
Karena biochar aktif yang sudah ditabur awal (asal tidak hilang/hanyut) akan
bertahan dalam waktu yang cukup lama. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Neneng Laila Nurida dan Achmad Rachman
dosisnya bisa 5 ton per hektar bahkan lebih.(http://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/en/publikasi-mainmenu-78/art/651-typic}
Selamat mengamalkan ... !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar