Salah satu unsur hara makro (yang diperlukan cukup banyak oleh tanaman
kita) adalah unsur kalium (K). Kalium sering
disebut juga dengan potassium.Pupuk
yang mengandung K dan sudah biasa dikenal dan digunakan oleh petani adalah :
a. Kalium Clorida
(KCl)
Pupuk KCl bersifat mudah larut
(higroskopis) dan bereaksi agak asam. Pupuk KCl mengandung 45% K2O dan khlor
(Cl).
b. Kalium Sulfat
(K2SO4)
Dikalangan
petani pupuk ini dikenal dengan nama pupuk ZK, dengan kandungan 48-52% K2O.
Bersifat agak asam, mudah larut dalam air dan bereaksi agak asam.
c. Kalium Nitrat
(KNO3)
Pupuk kalium nitrat tidak mudah larut dan
bereaksi netral. Mengandung 13% N dan 44% K2O, berbentuk butiran berwarna
putih.
d. Ponska
Pupuk NPK Phonska merupakan salah satu jenis
pupuk yang disubsidi oleh pemerintah . Pupuk ini disebut juga dengan sebutan
pupuk majemuk NPK yang terdiri dari beberapa unsur hara makro, yaitu nitrogen
(N), phosphor (P), kalium (K) dan sulfur (S). Persentase kandungan
pupuk Phonska :
Nitrogen (N) :
15%
Phosphat (P) :
15%
Kalium (K) :
15%
Sulfur (S) :
10%
Fungsi pupuk Kalium
Fungsi utama pupuk Kalium adalah
mengaktifkan ensim-ensim dan menjaga air sel. Secara terperinci perannya sebagai berikut :
o
Membentuk dan
mengangkut karbohidrat,
o
Sebagai
katalisator dalam pembentukan protein
o
Mengatur
kegiatan berbagai unsur minera
o
Menetralkan
reaksi dalam sel terutama dari asam organik
o
Menaikan
pertumbuhan jaringan meristem
o
Mengatur
pergerakan stomata
o
Memperkuat
tegaknya batang sehingga tanaman tidak mudah roboh
o
Mengaktifkan
enzim baik langsung maupun tidak langsung
o
Meningkatkan
kadar karbohidrat dan gula dalam buah
o
Membuat biji
tanaman menjadi lebih berisi dan padat
o
Meningkatkan
kualitas buah karena bentuk, kadar, dan warna yang lebih baik
o
Membuat tanaman
menjadi lebih tahan terhadap hama dan penyakit
o
Membantu
perkembangan akar tanaman
Yang perlu diketahui dari Kalium
Unsur kalium berhubungan erat dengan kalsium (Ca) dan magnesium {Mg) yang
juga merupakan unsur hara makro. Ada sifat antagonisme antara kalium dan
kalsium dan antara kalium dan magnesium. Sifat antagonisme ini menyebabkan
kekalahan salah satu unsur untuk diserap tanaman jika komposisinya tidak
seimbang. Unsur kalium diserap lebih cepat oleh tanaman dibandingkan kalsium
dan magnesium.
Kekurangan Kalium
Kekurangan K terlihat dari daun paling bawah yang kering atau ada bercak
hangus. Kekurangan unsur ini menyebabkan daun seperti terbakar dan akhirnya
gugur. Bunga mudah rontok dan gugur. Tepi daun seperti hangus, daun menggulung
ke bawah, dan rentan terhadap serangan penyakit. Tanaman mudah roboh, akar
tidak berkembang sempurna.
Kelebihan Kalium
Kelebihan K
menyebabkan penyerapan Ca dan Mg terganggu. Pertumbuhan tanaman terhambat.
sehingga tanaman mengalami defisiensi. Jika K
berlebihan tidak secara langsung meracuni tanaman. Unsur K dapat mengatasi
gangguan karena kelebihan N yang merangsang pertumbuhan vegetatif,
tanaman menjadi sukulen (basah), mudah rebah dan rentan terhadap serangan
penyakit/serangga, sedangkan K memiliki pengaruh yang sebaliknya.
Keseimbangan K, Ca dan Mg
Agar tanaman kita mengalami tumbuh dan berkembang dengan seimbang, berarti
harus ada pengaturan keseimbangan antara 3 (tiga) unsur tersebut. Berdasarkan
hasil penelitian IPB Bogor terkait dengan keseimbangan hara ini pada tanaman
kelapa sawit, maka diketahu bahwa tingkat keseimbangannya adalah dalam kisaran
nilai rasio Ca/K, 5.6 – 10.1, Ca/Mg 2.1
– 2.5 dan rasio Mg/K. 2.1 – 4.5 untuk Sementara nilai kecukupan kejenuhan K,
Ca, Mg masing-masing sebesar 2.5%; 11.8% dan 3.7%. Ini menjadi hal yang tidak
mudah dan praktis. Karena beberapa sumber pupuk K bersifat asam sehingga
menurunkan pH dan Ca dan Mg berperan pada menaikkan pH tanah, sehingga
penambahan pupuk K haris dimbangi dengan penambahan dolomit. Pupuk Dolomit adalah
pupuk dengan kandungan hara Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO). Pupuk dolomit
berfungsi untuk menetralkan keasaman tanah atau menaikkan pH tanah.
Sumber :
http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=419859
Tidak ada komentar:
Posting Komentar