Selasa, 19 Maret 2019

Gol Salah



Nama lengkap pemuda itu adalah Mohamed Salah Ghaly. Dari namanya semua orang akan tahu kalau dia seorang Muslim. Dan dia memang seorang Muslim yang cukup taat, dia juga bukan orang Eropa tapi warga Negara Mesir yang sedang mencari nafkah di Inggris. Namun, saat ini pemuda Mesir kelahiran 15 Juni 1992 itu sangat dicintai banyak warga Inggris, terutama oleh suporter sepak bola klub Liverpool.
Pada saat saya masih kanak-kanak, ada salah seorang guru mengaji melarang para muridnya bermain sepak bola, menurut beliau, sepak bola itu diciptakan oleh balatentara Raja Yazid untuk menghinakan jenasah Husein Bin Ali, cucu Rasulullah saw.
Pada saat perang Karbala,Husein gugur dalam peperangan yang tidak berimbang. Husein gugur penuh luka di tengah keroyokan tentara Yazid. Kepala cucu Rasulullah itu dipenggal dan dijadikan bola. Disepak ke sana ke mari. Dari peristiwa inilah olah raga sepak bola tercipta, dipertandingkan, serta disukai banyak orang.
Namun, setelah penulis beranjak remaja, penulis mulai sadar kalau cerita salah seorang guru mengaji itu ternyata kurang bisa dipertangungjawabkan kebenarannya. Mungkin, pada masa kecilnya, Mohamed Salah Ghaly (Moh Salah) tidak pernah mendengar cerita itu sehingga dia bisa tumbuh menjadi seorang Muslim yang taat sekaligus pemain sepak bola profesional yang hebat luar biasa.
Gol demi gol yang dicetak Moh Salah untuk klub Liverpool FC, menghantarkan klub ini ke partai final Liga Champion 2018. mengulang capaian klub itu 13 tahun yang lalu. Oleh karena itu, saat ini nama Moh Salah mungkin jauh lebih dikenal daripada Abdul Fatah As-Sisi, Presiden Mesir, Negara Moh Salah.
Prestasi demi prestasi yang diukir bersama Liverpool ini pula, Moh Salah menjadi idola baru warga kota Liverpool, meskipun dia seorang Muslim yang tidak malu mengakui keMuslimannya. Setiap kali Moh Salah mencetak gol, dia sering merayakannya dengan cara bersujud.
Dengan selebrasinya itu sekan-akan dia ingin mengatakan kepada dunia, inilah aku seorang Muslim yang juga bisa berprestasi. Inilah imigran Muslim yang tidak seperti sangkaan buruk kalian, selalu menjadi sumber masalah tanpa sanggup memberi kontribusi berarti di semua bidang.
Moh Salah memang pantas mendapatkan semua penghormatan itu. Di samping prestasinya yang memang moncer saat bermain di lapangan hijau, gaya hidupnya juga relatif lurus. Sampai hari ini, Moh Salah tidak pernah membuat ulah negatif baik saat bermain sepak bola maupun di kehidupan kesehariannya. Moh Salah bukan termasuk pemain bola yang hobi mengumbar amarah dan memperturutkan nafsu dengan hobi dugem seperti pemain yang lain.
Prestasi dan gaya hidupnya yang tidak aneh-aneh inilah membuat Moh Salah dieluk-elukan semua kalangan. Apalagi kemudian Moh Salah juga diketahui sebagai pribadi yang rutin mendermakan sebagian penghasilannya untuk kalangan miskin dan yang membutuhkan. Salah juga menolak villa mewah yang dihadiahkan kepadanya karena membawa Mesir lolos ke putaran final piala dunia. Kepada pemberi villa, Salah menyarankan agar villa itu diberikan kepada kaum papa yang jelas lebih membutuhkan uluran tangan.
Moh Salah juga pernah meminta Polisi untuk membebaskan pencuri miskin yang membobol rumah orang tuanya yang ada di Mesir, bahkan pencuri itu oleh Moh Salah juga dikasih modal agar bisa berusaha secara halal.
Oleh karena itu, tidak berlebihan apabila gol demi gol yang yang secara konsisten dicetak untuk klub Liverpool FC berbalas dengan nyanyian yang menggema untuk Moh Salah.
Mo Sa-lah lah lah lah lah/ Mo Sa-lah lah lah lah lah/ If he’s good enough for you (Jika dia cukup baik untukmu) / he’s good enough for me dia cukup baik untukku / If he scores another few Jika dia mencetak beberapa gol lagi / then I’ll be Muslim too kemudian aku akan menjadi Muslim juga /If he’s good enough for you Jika dia cukup baik untuk kamu / he’s good enough for me dia cukup baik untukku / Sitting in a mosque Duduk di masjid / That’s where I wanna be Di situlah aku ingin menjadi Mo Sa-lah lah lah lah lah. Kalau pada masa silam umat Islam mempunyai Salahudin Al Ayyubi yang berhasil membebaskan Yerussalem, dan menggiring orang barat untuk lebih ingin mengetahui Islam, saat ini kita juga mempunyai Moh Salah yang berhasil merebut hati penggemar sepak bola seluruh dunia untuk lebih mengenal Islam. Dan Islam memang sangat indah bagi semua orang, apalagi kalau memperkenalkannya juga dengan cara yang indah. (s banie)
http://www.suaramuhammadiyah.id/2019/03/07/moh-salah/

Senin, 18 Maret 2019

Kita dan Al Quran

Dalam berinteraksi dengan Al qur'an, umat Islam saat ini berada di antara 4 situasi :

Pertama,
tersebutlah dalam sebuah cerita bahwa sepasang suami isteri dari sebuah desa berangkat ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Mereka tahu, bahwa mutu emas di tanah Arab itu sangat tinggi serta harganya pun relatif lebih murah. Untuk itu, mereka pun sepakat untuk membeli kalung dan seperangkat perhiasan lainnya. Sekembali ke kampungnya, mereka menyimpang emas-emas tersebut dalam sebuah laci yang indah dan dikunci rapat-rapat. Mereka melakukannya karena menganggap bahwa emas tersebut adalah sesuatu yang berharga, memiliki nilai besar (value) sehingga perlu dijaga dengan disimpan di tempat yang aman. Akhirnya, emas tersebut tidak pernah dipakai atau dinikmati sebagai perhiasan yang berharga karena kekhawatiran akan menurunkan nilai atau value dari emas yang dilikinya.

Kedua,
sepasang suami isteri dari kampung lain melancong ke kota New York, kota metropolitan, kotanya dunia. Setiba di New York, mereka mencari tempat untuk menyewa mobil. Setelah deal selesai, sang penyewa meminta sebuah "map" (peta) kota New York. Mereka sadar, sebagai musafir yang asing (stranger traveler) mereka memerlukan peta agar tidak tersesat dalam perjalanan di kota yang baru bagi mereka. Sayangnya, selama perjalanan peta (map) tersebut hanya dipegang, minimal dilihat tapi tidak difahami secara serius petunjuk-petunjuknya. Akhirnya, mereka berjalan dan berjalan, namun tujuan yang ingin dicapainya tidak pernah dicapainya. Bahkan mereka berjalan ke arah yang sesat, terperangkap dalam sebuah rimba yang penuh binatan buas.

Ketiga,
seorang pemuda kampung datang ke kota. Setiba di kota, sang pemuda diajak ke pantai oleh seorang temannya yang kebetulan penyelam. Sesampai di pantai tersebut, sang pemuda pertama kali menemukan kotoran-kotoran, sampah-sampah dan hanya pasir-pasir dan batu-batuan. Terbetiklah dalam benak pemuda kampung, betapa bodohnya pemuda kota yang selalu menyelam di lautan yang hanya penuh kotoran dan sampah tersebut. Sang pemuda kampung tidak sadar, betapa dalam lautan tersembunyi mutiara dan berbagai benda berharga lainnya. Sayangnya, sang pemuda hanya mampu melihat pinggiran lautan yang tidak terpelihara secara baik sehingga penuh dengan kotoran dan sampah dan tidak mampu menangkap berbagai rahasia keindahandi dalamnya.

Keempat,
Seorang pensiunan hansip dari sebuah kampung terpencil pergi melancong ke kota London. Selama menjadi hansip, dia selalu taat dengan aturan-aturan yang selama ini dihafalnya, termasuk menghafal lafaz pancasila dan pembukaan uud 45-nya. Sebagai law obedient person, dia sudah bertekad untuk tidak melakukan lagi hal-hal lain yang di luar hafalannya. Setiba di London, sang hansip diperhadapkan kepada aturan-aturan baru yang selama ini belum ada di pemikirannya. Maka, ia menolak untuk mentaati kota London karena menurutnya, aturan-aturan tersebut tidak sesuai dengannya yang selama ini difahaminya.

Sahabat,

Kira-kira begitulah sekarang ini. Kita dalam berinteraksi dengan Al Qur'an berada pada posisi di atas, atau minimal berada pada salah satu kelompok manusia as sebagaimana digambarkan di atas :

Pertama,
kita sadar bahwa Al Qur'an itu sangat berharga, memiliki nilai yang sangat tinggi. Al Qur'an itu kita hargai dan cintai. Namun pernghargaan dan kecintaan kita terhadap Al Qur'an, ibarat kecintaan dan penghargaan seorang haji terhadap emasnya. Kita membeli Al Qur'an yang paling fancy, yang paling mahal dan paling indah. Sayangnya, Al Qur'an hanya dijadikan perhiasan yang tersimpan di dalam laci, dikunci karena dianggap suci. Al Qur'an justeru karena keyakinan kesuciannya, jarang tersentuh. Paling tidak, hanya disentuh disaat akan membaca Yaasiin, karena mungkin seseorang di antara anggota keluarga ada yang sakit keras (sakarat) atau mungkin karena seseorang meninggal dunia.

Kedua,
 kita sadar bahwa kita semua adalah musafir menuju peristirahatan akhir. Kita berjalan menuju alam kekal. Dan di dalam perjalanan ini, kita membutuhkan peta (map), petunjuk jalan agar kita tidak tersesat. Dengan peta, kita minimal akan mudah menemukan jalan yang terefektif dan aman. Jika tidak, maka mungkin saja, kita tersesat ke dalam hutan rimba yang penuh srigala dan binatan buas lainnya. Dunia ini adalah ganas. Dunia ini penuh dengan perangkap dan tipu muslihat. Kalaulah dalam perjalanan ini, kita tidak cermat mencari jalan aman, sesuai dengan petunjuk jalan yang baku, maka kita dapat terjatuh dalam perangkap dan tipu muslihat duniawi. Sayangnya, peta atau petunjuk jalan tersebut, hanya dipegang dan tidak dipelajari, atau minimal dibaca tapi tidak difahami. Sehingga rasanya, perjalanan kita serba semrawut tidak terarah, karena peta yang kita miliki hanya justeru menjadi beban dalam perjalanan.

Ketiga,
kurangnya keimanan dan keilmuan kita, menjadikan kita kadang tergesa-gesa mengambil sebuah kesimpulan keliru terhadap Al Qur'an. Arogansi manusia tidak jarang berkata, Al Qur;an itu hanya penuh dengan beban-beban ajaran yang menghambat kemajuan hidup atau kehidupan yang dinamis. Al Qur'an menghambat kemajuan dunia. Al Qur'an telah usang. Al Qur'an hanya akan semakin menghambat kehidupan yang modern. Ibarat pemuda kampungan yang diajakn jalan ke pinggir pantai pertama kali. Padahal, Al Qur'an adalah lautan yang tak akan pernah habis terselami. Di dalamnya tersimpan segala sesuatu yang berharga. Di dalamnya ada emas, mutiara dan berbagai barang mulia dengan valuenya yang sangat tinggi. Sayang otak kampungan menganggapnya justeru hanya “hambatan” kemajuan kehidupan yang dianggap modern.

Keempat,
pada semua negeri ada aturan. Aturan adalah sebuah keniscayaan. Negeri tanpa aturan tak lebih dari sebuah negeri dari kumpulan hewan-hewan. Manusia yang hidup dalam sebuah negeri, tanpa ingin diatur oleh sebuah aturan, mereka tak lebih dari hewan-hewan yang berbentuk manusia. Kita hidup di negerinya Allah. Kita menumpang mencari makan, sedang melancong (musafir) dalam negeriNya. Maka, akankah diterima sebagai sebuah kewajaran, di saat kita mengatakan bahwa aturan Al Qur'an tak bisa diterima karena "aku" sendiri sudah punya aturan? Jika tetap berpendirian demikian, silahkan cari negeri, silahkan cari dunia, di mana anda dapat mengklaim sebagai dunia yang Tuhan tidak perlu campur tangan. Ciptakanlah dunia baru anda, yang di dalamnya Tuhan memang tidak perlu campur tangan. Selama anda masih ada di planet sekarang, planet yang anda merasa belum pernah menciptakannya sendiri, jangan coba-coba berprilaku “kuno” menganggap punya aturan-aturan sendiri. Karena di mana pun anda pergi, setiap pemilik negeri akan membuat aturannya sendiri. Dan dunia seluruhnya (al’aalamiin) adalah negeriNya Allah. Untuk itu, adalah sangat tidak masuk akal dan tidak realisits, jika anda menolak aturan Allah SWT.

sahabat,
Lalu di manakah saya, anda dan kita semua? Masih masih-masing kita melakukan introspeksi. Buka akal dan hati, hancurkan keegoan yang selalu angkuh.

Sumber : anonym (sudah ada di komputerku sejak baru)

Minggu, 17 Maret 2019

Menahan Amarah

"
'Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya serta memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.'' (Ali-Imron: 133-134).

Amarah merupakan tabiat manusia yang sulit untuk dikendalikan. Dan, Allah menjadikan orang yang mampu untuk menahan amarahnya sebagai salah satu ciri orang yang bertakwa. Di samping itu Allah akan memberikan pahala kepada orang yang menahan amarahnya lalu memaafkan mereka yang menyakitinya. Allah berfirman, ''Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa. Barang siapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.'' (Asy-Syuura: 40).

Abu hurairah meriwayatkan bahwa pada suatu hari, seorang lelaki mendatangi Rasulullah SAW. Ia berkata kepada beliau. Ya Rasulullah! Nasihatilah saya! Sabdanya, ''Janganlah engkau marah.'' Lalu beliau ulangkan beberapa kali, dan sabdanya, ''Jangan engkau marah.'' (HR Bukhori).

Penekanan Rasulullah SAW di atas menunjukkan betapa pentingnya menahan amarah. Karena ia adalah penyebab terjadinya pertikaian, perpecahan, dan permusuhan. Dan bila ini terjadi, maka akan membawa dampak negatif kepada umat Islam. Oleh sebab itu pula, Islam tidak membenarkan seorang Muslim untuk saling bertikai dan saling berpaling satu sama lain melebihi dari tiga malam.

Sahabat Abu Bakar ra pernah mendapatkan teguran dari Allah SWT karena kemarahan yang dilakukannya dengan bersumpah untuk tidak memberi apa-apa kepada kerabatnya ataupun orang lain yang terlibat dalam menyiarkan berita bohong tentang diri Aisyah. Allah berfirman, ''Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat-(nya).

Betapa indahnya dunia ini, jika setiap orang berusaha menahan amarahnya. Pertikaian, kerusuhan, permusuhan di mana-mana tidak akan terjadi. Karena kejahatan yang dibalas dengan kejahatan tidaklah memberikan solusi, namun menambah persoalan dan memperpanjang perselisihan.


Sumber : Nasher Akbar (Republika)
Gambar :
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/2484381/jangan-pernah-bangunkan-harimau-tidur

Hafshah bin Umar RA

Pada mulanya beliau dinikahi salah seorang shahabat yang mulia bernama Khunais bin Khudzafah bin Qais As-Sahmi Al-Quraisy yang pernah berhijrah dua kali, ikut dalam perang Badar dan perang Uhud namun setelah itu beliau wafat di negeri hijrah karena sakit yang beliau alami waktu perang Uhud. Beliau meninggalkan seorang janda yang masih  muda dan bertaqwa yakni Hafshoh yang ketika itu masih berumur 18 tahun. 
Umar benar-benar merasakan gelisah dengan adanya keadaan putrinya yang menjanda dalam keadaan masih muda dan beliau masih merasakan kesedihan dengan wafatnya menantunya yang dia adalah seorang muhajir dan mujahid. Beliau mulai merasakan kesedihan setiap kali masuk rumah melihat putrinya dalam keadaan berduka. Setelah berfikir panjang maka Umar berkesimpulan untuk mencarikan suami untuk putrinya sehingga dia dapat bergaul dengannya dan agar kebahagiaan yang telah hilang tatkala dia menjadi seorang istri selama kurang lebih enam bulan dapat kembali. 
Akhirnya pilihan Umar jatuh pada Abu Bakar Ash Shidiq radhiallaahu 'anhu orang yang paling dicintai Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam karena Abu Bakar dengan sifat tenggang rasa dan kelembutannya dapat diharapkan membimbing Hafshoh yang mewarisi watak bapaknya yakni bersemangat tinggi dan berwatak tegas. Maka segeralah Umar menemui Abu Bakar dan menceritakan perihal Hafshoh berserta ujian yang menimpa dirinya yakni berstatus janda. Sedangkan ash-Shiddiq memperhatikan dengan rasa iba dan belas kasihan. Kemudian barulah Umar menawari Abu Bakar agar mau memperistri putrinya. Dalam hatinya dia tidak ragu bahwa Abu Bakar mau menerima seorang yang masih muda dan bertaqwa, putri dari seorang laki-laki yang dijadikan oleh Allah penyebab untuk menguatkan Islam. Namun ternyata Abu Bakar tidak menjawab apa-apa. Maka berpalinglah Umar dengan membawa kekecewaan hatinya yang hampir-hampir dia tidak percaya (dengan sikap Abu Bakar). Kemudian dia melangkahkan kakinya menuju rumah Utsman bin Affan yang mana ketika itu istri beliau yang bernama Ruqqayah binti Rasulullah telah wafat karena sakit yang dideritanya. 
Umar menceritakan perihal putrinya kepada Utsman dan menawari agar mau menikahi putrinya, namun beliau menjawab: "Aku belum ingin menikah saat ini". Semakin bertambahlah kesedihan Umar atas penolakan Utsman tersebut setelah ditolak oleh Abu Bakar. Dan beliau merasa malu untuk bertemu dengan salah seorang dari kedua shahabatnya tersebut padahal mereka berdua adalah kawan karibnya dan teman kepercayaannya yang faham betul  tentang kedudukannya. Kemudian beliau menghadap Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam dan mengadukan keadaan dan sikap Abu Bakar maupun Utsman. Maka tersenyumlah Rasulllah Shallallaahu 'alaihi wa sallamseraya berkata: 
"Hafshoh akan dinikahi oleh orang yang lebih baik dari Abu Bakar dan Utsman sedangkan Ustman akan menikahi wanita yang lebih baik daripada Hafshoh (yaitu putri beliau Ummu Kultsum radhiallaahu 'anha-red)" 
Wajah Umar bin Khaththab berseri-seri karena kemuliaan yang agung ini yang mana belum pernah terlintas dalam angan-angannya. Hilanglah segala kesusahan hatinya, maka dengan segera dia menyampaikan kabar gembira tersebut kepada setiap orang yang dicintainya sedangkan Abu Bakar adalah orang yang pertama kali beliau temui. Maka tatkala Abu Bakar melihat Umar dalam keadaan gembira dan suka cita maka beliau mengucapkan selamat kepada Umar dan meminta maaf kepada Umar sambil berkata "janganlah engkau marah kepadaku wahai Umar karena aku telah mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam menyebut-nyebut Hafshoh. Hanya saja aku tidak ingin membuka rahasia Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam; seandainya beliau menolak Hafshoh maka pastilah aku akan menikahinya. Maka Madinah mendapat barokah dengan indahnya pernikahan Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallam dengan Hafshoh binti Umar pada bulan Sya'ban tahun ketiga Hijriyah. Begitu pula barokah dari pernikahan Utsman bin Affan dengan Ummu Kultsum binti Muhammad Shallallaahu 'alaihi wa sallam pada bulan Jumadil Akhir tahun ketiga Hijriyah juga. 
Begitulah, Hafshoh bergabung dengan istri-istri Rasulullah dan Ummahatul mukminin yang suci. Di dalam rumah tangga Nubuwwah ada istri selain beliau yakni Saudah dan Aisyah. Maka tatkala ada kecemburuan beliau mendekati Aisyah karena dia lebih pantas dan lebih layak untuk cemburu. Beliau senantiasa mendekati dan mengalah dengan Aisyah mengikuti pesan bapaknya (Umar) yang berkata: "Betapa kerdilnya engkau bila dibanding dengan Aisyah dan betapa kerdilnya ayahmu ini apabila dibandingkan dengan ayahnya". 
Hafshoh dan Aisyah pernah menyusahkan Nabi, maka turunlah ayat :"Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong untuk menerima kebaikan dan jika kamu berdua bantu membantu menyusahkan Nabi,maka sesungguhnya Allah adalah pelindungnya dan (begitu pula) Jibril" (Q.S. at-Tahrim: 4). 
Telah diriwayatkan bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallam telah mentalak sekali untuk Hafshohtatkala Hafshoh dianggap menyusahkan Nabi namun beliau rujuk kembali dengan perintah yang dibawa oleh Jibril 'alaihissalam yang mana dia berkata: 
  "Dia adalah seorang wanita yang rajin shaum, rajin shalat dan dia adalah istrimu  di surga". 
Hafshoh pernah merasa bersalah karena menyebabkan kesusahan dan penderitaan Nabi dengan menyebarkan rahasianya namun akhirnya menjadi tenang setelah Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam memaafkan beliau. Kemudian Hafshoh hidup bersama Nabi dengan hubungan yang harmonis sebagai seorang istri bersama suaminya. Manakala Rasul yang mulia menghadap ar-Rafiiq al-A'la dan Khalifah dipegang oleh Abu Bakar ash-Shiddiq, maka Hafshoh- lah yang dipercaya diantara Ummahatul Mukminin termasuk Aisyah didalamnya, untuk menjaga mushaf Al-Qur'an yang pertama. 
Hafshoh radhiallaahu 'anha mengisi hidupnya sebagai seorang ahli ibadah dan ta'at kepada Allah, rajin shaum dan juga shalat, satu-satunya orang yang dipercaya untuk menjaga keamanan dari undang-undang umat ini, dan kitabnya yang paling utama yang sebagai mukjizat yang kekal, sumber hukum yang lurus dan 'aqidahnya yang utuh. 
Ketika ayah beliau yang ketika itu adalah Amirul mukminin merasakan dekatnya ajal setelah ditikam oleh Abu Lu'lu'ah seorang Majusi pada bulan Dzulhijjah tahun 13 hijriyah, maka Hafshohadalah putri beliau yang mendapat wasiat yang beliau tinggalkan. 
Hafshoh wafat pada masa Mu'awiyah bin Abu Sufyan radhiallaahu 'anhu setelah memberikan wasiat kepada saudaranya yang bernama Abdullah dengan wasiat yang diwasiatkan oleh ayahnyaradhiallaahu 'anhu. Semoga Allah meridhai beliau karena beliau telah menjaga al-Qur'an al- Karim, dan beliau adalah wanita yang disebut Jibril sebagai Shawwamah dan Qawwamah (Wanita yang rajin shaum dan shalat) dan bahwa beliau adalah istri Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallam di surge.
(copas dari anonymus)

Kualitas Pribadi Unggul

1.     Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling
disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan
dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus
selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura-pura, mencari-cari
alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya "Ya diatas Ya dan Tidak diatas
Tidak". Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu
diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak
menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

2.     Beda dgn rendah diri yg merupakan kelemahan, kerendahhatian justru
mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap
rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang
yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa
membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya
tidak merasa minder.

3.      Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya.
Orang yg setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati
janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

4.     Orang yang bersikap positif selalu berusaha melihat segala sesuatu
dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih
suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara
mengenai harapan drpd keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada
frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dsb.

5.     Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan
tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang
ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu
berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain,
juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong
semangat orang lain.

6.     Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan
sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika
mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan.
Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan
siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas
apapun yang dialami dan dirasakannya.

7.     Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya
sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang
percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang
baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

8.     Kebesaran jiwa dapat dilihat dr kemampuan seseorang memaafkan orang
lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa
benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar,
tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

9.     Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka
membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah
besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan
masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang
berada di luar kontrolnya.

10.  Empati adalah sifat yg sangat mengagumkan. Orang yg berempati bukan
saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang
lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi
kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri.
Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.
(copy paste dari NN)

Kamis, 14 Maret 2019

Biochar Aktif


Belajar dari alam. Alam telah menyediakan seluruh keutuhan manusia (dan seluruh makhluk hidup). Hanya kita sendiri yang mungkin terlalu kemaruk (bahasa jawa) mengambil banyak-banyak kadang/sering lupa mengembalikan hak alam untuk tetap dalam keseimbangannya. Yakin ... alam bisa mengatur keseimbangannya, seperti tubuh kita, mampu mengatur keseimbangannya sendiri. Tetapi ketika kita sudah kebablasan mengambil dan mengeksploitasi terlalu banyak dan tidak menjaganya, maka ketidakseimbangan itu akan kembali kepada kita.
Kesuburan tanah kita juga demikian. Ketika kita ingin ada peningkatan produktivitas, maka yang dilalakukan bukannya menghidupkan bumi, tetapi mengambil terlalu banyak dan tidak megembalikannya lagi. Yang diberikan hanya yang pokok banyak-banyak sementara yang kecil-kecil dan itu menopang kehidupan bumi ditinggalkan bahkan limbah panen pun tidak kembali ke lahan lagi.
Biochar adalah istilah baru yang digunakan untuk menggambarkan arang (biasanya arang berserbuk halus) berpori terbuat dari sampah organik yang ditambahkan pada tanah. Biochar dihasilkan melalui proses pirolisis biomasa. Pirolisis Ini dilakukan dengan memaparkan biomasa pada temperatur tinggi tanpa adanya oksigen. Proses ini menghasilkan dua jenis bahan bakar (sygas atau gas sintetis dan bio-oil atau minyak nabati) dan arang (yang kemudian disebut biochar) sebagai produk sampingan.
Biochar memiliki karakteristik: high surface area, high volume, micropores, density, macropores, serta mengikat air. Karakteristik tersebut menyebabkan biochar mampu memasok karbon, bochar juga dapat mengurangi CO2 dari atmosfer dengan cara mengikatnya kedalam tanah.
Biocahar ini menurut penjelasan pak Nasih Widya Yuwana, bisa memberikan sumbangan positif) pada kesuburan dan keseimbangan tanah kita. Diiibaratkan sebagai hotel bagi mikroba-mikroba lelembut pembantu dan supporter aktif bagi petani. Menurut beliau, biochar dapat diaktifkan dengan cara direndam dulu pada larutan pupuk hayati dan didiamkan beberapa jam, 24 jam juga nggak papa ya ... nah saat direndam itu masing-masing mikroba akan memesan kamar sendiri sesuai kelasnya masing – masing (kaya kamar hotel aja ...).
Nah ... ketika arang yang sudah diremuk dan direndam pupuk hayati itu ditabur di tanah kita, mulailah mereka bekerja. Apa saja manfaat biochar ? Paling tidak manfat biochar sebagai berikut :

1.      Dapat memperbaiki struktur tanah,
2.      Luas permukaan biochar lebih besar, hal ini dapat menahan air dan tanah dari erosi,
3.      Mengikat nitrogen, calcium (Ca2+), potassium (K+), magnesium (Mg2+)
4.      menjadi rumah mikroba.

Bicara dosis ? Menurut saya tidak harus dalam jumlah berton-ton per hektar disetiap aplikasi  ... tetapi bisa bertahap. Karena biochar aktif yang sudah ditabur awal (asal tidak hilang/hanyut) akan bertahan dalam waktu yang cukup lama. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Neneng Laila Nurida dan Achmad Rachman dosisnya bisa 5 ton per hektar bahkan lebih.(http://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/en/publikasi-mainmenu-78/art/651-typic}


Selamat mengamalkan ... !!!

Rabu, 13 Maret 2019

Ember Tumpuk

Bahasanya sederhana ember tumpuk. 2 ember atau bak galon cat yang ditumpuk. Eksploitasi ide dari tong biru sebelumnya. Masih dengan pak Nasih Widya Yuwono, dosen Fakultas Pertanian UGM yang sangat saya hormati,  dari beliau lah ide ini muncul. Dan ini hanya copas dengan narasi beda aja.
Bermula dari permasalahan  tong biru,si reaktor pupuk HI. Masih dengan dengan HI ? Hermetia Illusence, atau BSF ( Black Soldier Fly). Belum ingat ? Lalat hitam tentara. Ini gambarnya ...




Mau liat videonya ?



Permasalahan tong biru yang diapat adalah kran mampet nggak bisa panen pupuk HI, sehingga cukup merepotkan. Saya sendiri mencoba “ngakali” sekaligus berkayakinan menambah manfaat pupuk HI itu dengan memasukkan sabut kelapa dan arang kayu sampai bagian atas kran. Dengan harapan menjadi saringan pupuk HI sekaligus memperkaya pupuknya dengan silika dari arang sekam dan kalium dari sabut kelapa. Tapi ... ada tapinya .... tetep aja macet. Dan ketemulah dengan postingan pak Nasih di FB, ember tumpuk. ternyata  caranya gampang banget koq :

1.      Cari  atau beli (biar jelas heheh ) 2 (dua) buah galon cat / ember lengkap dengan tutupnya
2.     Ember pertama, di dinding samping bawah dikasih kran (terserah bagamaina caranya, pokoknya gampang  koq)
3.     Tutup dari galon pertama dilobangi sehingga galon kedua bisa masuk kira-kira  1/5 bagian.

 


4.   Lobangi dasar ember yang atas seperti gambar di atas
5.   Jangan lupa lobangi pula di leher ember atas untuk jalan masuk lalat hitam. Contoh di gambar teerlalu ke bawah (maaf ya ... contohnya kurang pas)
5.   Masukkan seperti contoh gambar.



4.      Taruh ditempat apa saja deh
5.       (Saya mencoba ember bawah dikasih sabut kelapa, sebagai saringan dan barangkali nanti ada kalium yang terikut untuk memberkaya oupuk kita) dan ember atas diisi dengan buah-buahan yang nggak dimanfaatkan (buah-buahan dulu jangan yang lain).  Biar baunya wangi dan lalat hitam pada datang bertelur. Nah ... ketika sudah muncul lalat hitam dan magotnya maka boleh deh kita masukin seluruh limbah dapur kita (asal cukup aja ya ...)






6.      Setelah 2 bulan kita bisa panen pupuk dari kran dan ditampung di botol airi mineral yang bening. Baunya masih kurang sedap ... caranya ?
7.      Jemur botol-botol tampungan pupuk tersebut sampai warna nya htam pekat. Jangan lupa tutupnya di kendor ya ... Kaya gini, yang paling kiri sudah dijemur ...



8.       Pupuk ini bisa diaplikasi dengan cara di semprot ataupun di kocor.
       9.    Jangan lupa diencerkan ...kocor 20 ml/liter air.. spray dengan 2 cc /liter air

Selamat mencoba .............

(Terima kasih pak Nasih Widya Yuwono - UGM)