Kamis, 10 Desember 2020

AGAR SEDEKAH LEBIH BERNILAI


Sedekah merupakan salah satu pintu kebaikan yang dianjurkan dan diperintahkan oleh syariat. Menurut pemahaman yang lazim, sedekah adalah merupakan pemberian seseorang dengan spontan dan sukarela, tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Secara bahasa Sedekah berarti benar atau membenarkan. Dalam kamus bahasa Indonesia, sedekah diartikan sebagai pemberian kepada fakir miskin yang timbul dari kemurahan hati.

An. Ubaedy menulis dalam buku Hikmah Bersedekah: kalau melihat penjelasan Nabi, sedekah adalah istilah umum untuk kebaikan yang kita berikan kepada orang lain. Apapun yang kita berikan kepada orang lain adalah sedekah. Kebaikan ini bisa berupa barang, jasa, atau bahkan ungkapan perasaan atau ekspresi sikap yang membahagiakan orang lain menurut akal sehat. Bahkan kebaikan yang diperjuangkan untuk diri sendiri juga termasuk sedekah, seperti berjuang melawan hawa nafsu.

 Karena itu, Nabi mengatakan bahwa setiap seorang muslim wajib bersedekah. Lalu ada sahabat bertanya, bagaimana kalau dia tidak sanggup?” Nabi bersabdah “dia harus bekerja untuk dapat memberikan manfaat pada dirinya. “bagaimana kalau dia tidak sanggup? Rasulullah menjawab, “memberikan pertolongan kepada orang yang membutuhkan pertolongan. Bagaimana kalau dia tidak sanggup juga? “mengajak kepada kebaikan,” jawab Rasulullah. Tapi bagaimana kalau dia tidak sanggupa juga ? menahan diri dari perbuatan kejahatan, itu pun merupakan sedekah.” (H.R.Muslim).

Dalam kitab hadist Arba’in yang disusun oleh Imam Nawawi juga sebuah hadist menyebutkan; Dari Abu Dzar radhiallahuanhu : Sesungguhnya sejumlah orang dari shahabat Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam: “Wahai Rasululullah, orang-orang kaya telah pergi dengan membawa pahala yang banyak, mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka puasa sebagaimana kami puasa dan mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka (sedang kami tidak dapat melakukannya). (Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam) bersabda: Bukankah Allah telah menjadikan bagi kalian jalan untuk bersedekah =? : Sesungguhnya setiap tashbih merupakan sedekah, setiap takbir merupakan sedekah, setiap tahmid merupakan sedekah, setiap tahlil merupakan sedekah, amar ma’ruf nahi munkar merupakan sedekah dan setiap kemaluan kalian merupakan sedekah. Mereka bertanya : Ya Rasulullah masakah dikatakan berpahala seseorang diantara kami yang menyalurkan syahwatnya ?, beliau bersabda : Bagaimana pendapat kalian seandainya hal tersebut disalurkan dijalan yang haram, bukankah baginya dosa ?, demikianlah halnya jika hal tersebut diletakkan pada jalan yang halal, maka baginya mendapatkan pahala. (Riwayat Muslim)

Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah dalam rahimhullah menulis dalam Zad al-Maad Memberi dan bersedekah adalah prilaku yang paling dicintai oleh Rasulullah saw. Kebahagian serta kesenangan beliau dengan banyak member lebih besar dari kesenangan seorang yang mengambil dengan apa yang didapatkannya. Rasulullah adalah orang yang paling dermawan dengan kebaikan, tangan kanannya seperti angin yang menghembus. Bila ada seorang yang membutuhkan datang kepadanya,maka Rasulullah lebih mengutamakannya atas diri beliau sendiri. Terkadang belaiu dermawan dengan makanan, terkadang pula dengan pakiannya, dan juga beliau memerintahkan umatnya untuk selalu bersedekah dan menganjurkannya serta menyeru kepadanya dengan perbuatan dan perkataan nya.

Bagi mereka yang senantiasa selalu mensedekahkan harta secara sembunyi atau terang-terangan, maka dia akan mendapatkan pahala yang besar. Dia tidak pernah merasa khawatir akan kekurangan dan bersedih hati. (QS. Al-baqarah :274) 

Seperti yang juga diriwayat oleh Abi Hurairah ra Rasulullah bersabdah : Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam berimnfaqlah niscaya Aku akan memenuhi kebutuhanmu. Dan Nabi saw bersabda: Tangan kanan Allah penuh selalu tercurahkan tidak akan terkurangi walau tetap tercurah baik waktu siang atau malam”. (H.R Muslim)

Itulah janji yang Allah berikan kepada mereka yang senantia selalu bersedeka dalam hidupnya dimana dia berada. Allah akan memenuhi kebutuhan orang yang orang yang berinfaq di jalannya dan Allah yang Maha Tinggi tidak akan menyalahi janjiNya. Sebalik bagi mereka tidak pernah bersedekah, atau mereka yang banyak melakukan kebaikan tapi tidak mau bersedekah maka Allah Ingatkan “ sekali-kali tidak akan sampai kepada kebaikan (yang sempurna), sebelum menafkahkan sebagian harta yang dicintai. (Qs. Ali Imran:92)

 Selain mendapatkan pahala yang bersar disisi Allah, agar sedekah yang dikerjakan memili nilai yang lebih, Rasulullah telah memberikan jalan dengan cara yaitu :

Pertama lakukanlah sedekah itu diwaktu sehat, banyak harta, dan jangan menunda-nundanya. Seorang pernah berntanya kepada Ralullah :” Sedekah apakah yang paling baik?. Maka beliau bersabda: Engkau bersedekah padahal dirimu dalam keadaan sehat lagi pelit khwatir dengan kemiskinan berangan-angan untuk menjadi kaya, dan janganlah mengulur-ulurkan waktu pengeluarannya sehingga nyawa sampai kepada tenggorokan lalu pada saat itu engaku menyesal seraya berkata: bagi si fulan segini, bagi si fulan segini dan ketahuilah bahwa si fulan begini.” (HR. Muslim)

Pelajaran inti yang terkandung dalam Hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah diatas yaitu anjuran untuk segera bersedekah dan melakukan amal-amal baik lainnya. Tegasnya, berbuat baik itu jangan ditunda-tunda, harus segera dilaksanakan. Hal ini selaras dengan firman Allah dalam surat al-baqarah ayat 148,” maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan.

Kedua lakukan sedekah tersebut dengan ikhlas, yaitu melakukannya dengan mengharapkan ridha Allah semata, bukan mengharapkan pujian dan sanjungan manusia. Jika sedekah yang dilakukan tersebut dengan mengharapkan pujian atau sanjungan manusia atau yang dibiasa disebut dengan sifat riya, maka orang ini ibarat seperti sebuah batu yang licin yang diatsnya ada debu, kemudia batu itu ditimpa hujan, sehingga tinggallah batu licin itu lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apapun dari yang mereka kerjakan. (QS. Albaqarah : 264)

Sebaliknya jika mereka bersedekah yang dikerjakan dengan penuh keikhlasan, mereka bukan hannya medapatkan pahala yang besar, Allah juga mengumpamakan mereka ini seperti sebuah kebun yang berada pada dataran tinggi. Kebun tersebut disiram dengan hujan yang sangat lebat, maka kebun itu menghasilkan buah yang berlipat ganda. Jika hujan tidak menyirami kebun tersebut, dengan embun pun tetap bisa berbuah.(QS.Albaqarah :264)

Itulah jalan yang diajarkan Allah dan Rasullahnya agar sedekah yang dikerjakan memiliki pahala yang besar dan bernilai lebih. Semoga Allah senantiasa mengerakkan hati dan jasmani kita untuk selalu menjalankan harta yang diberikannya melalau sedekah. Yakinlah dengan sedekah yang dijalankan Allah akan mengantinya dengan pengantian yang lebih baik dari yang sebelumnya.   

Tulisan Deri Adlis, Mubhalig di Kabupaten Kepulauan Anambas dan Sekretaris Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kepulauan Anambas

Sumber : Copas dari
https://www.suaramuhammadiyah.id/2020/11/16/agar-sedekah-lebih-bernilai/


Senin, 07 Desember 2020

HARI TANAH SEDUNIA

 Awalnya dari tanah. ya ... kehidupan ini awalnya dari tanah. Manusia diciptakan dari tanah, dari saripati tanah, dari sperma. Kita berpijak d bumi. Di bumi kita hidup,, bergantung pada kebaikan bumi. Tidak lelah bumi memberi ... kita hanya memberi sedikit .. bumi memberi banyak sekali. Kita matipun akan kembali ke bumi. Apakah masih ada pikiran untuk mengeksploitasi bumi berlebihan tanpa berusaha memperbaikinya kembali ?

Subhanallaah. Janganlah kalian membuat kerusakan di muka bumi. Allah menyindir kita di kalamNya. Allah menurunkan hujan untuk menghidupkan bumi setelah matinya. Bumi hidup bukan semata menghidupkan  rumput dan vegetasi lainnya, tetapi juga menghidupkab seluruh tentara kebaikan di dalam bumi untuk bekerja ekstra keras siang dan malam memperbaiki bumi untuk memberi manusia kehidupan yang lebih baik. MasyaaAllah. Begitu pemurahnya yang maha Rahman.

Maka tepat sekali bila yang menjadi tema hari tanah sedunia tahun ini : memlihara seluruh makhluk di dalam tanah. dari mana makanan (pangan dan pakan) berasal ? diawali dari tanah ynng kita pijak.

Jika kita bersyukur maka Allah akan menambah nikmat dan barangsiapa yang mengingkari nikmatNya ...



Senin, 08 Juli 2019

Memperbanyak Alpokat

Saat ini tanaman buah yang lagi booming adalah alpokat. Tanaman buah yang cukup mudah bididayanya. Ada yang alpokat tanpa biji, ada yang 1 (satu) kg hanya berisi 1 ada yang 2 saja. Ada yang bijinya sangat kecil, ada yang rasanya luegittt banget dan lain-lain.
Hukum pasar berlaku, ketika ada banyak permintaan sedangkan penawaran relatif tetap, maka harga kemudian naik. Tapi yang lebih penting kemudian adalah banyak teman-teman yang berpikir, bagaimana cara memperbanyak tanaman unggul itu.
Yang saya lakukan, ini untuk skala sendiri, saya menyusukan tanaman unggul yang sudah banyak cabang dengan tanaman yang berasal dari biji. Relatif lebih mudah dan lebih gampang hidup karena dua tanaman masih sama-sama hidup. Beda dengan yang sambung pucuk. Kegagalannya relatif besar apalagi bagi pemula. Tapi bila mecoba sambung pucuk dan gagal, pokoknya jangan berhenti, lanjut terus ...
Foto-foto menyusul ya ...

Kamis, 11 April 2019

Sebelum mimpi dilarang


Pertanian selalu menjadi tema yang menarik, seksi. Walaupun bagi petani, yang notabene-nya sebagai pengusaha yang mempunyai pabrik-pabrik mini dan produksi komoditas pertanian, seperti dimainkan saja. Tidak berkutik, tidak punya daya tawar menjual produknya. 

Beda-lah dibandingkan dengan produk pabrikan lain, seperti alat-alat elektronik, alat-alat kendaraan, kendaraan, baju dan lain-lain. Mereka bisa menjual dengan menentukan harga sendiri. Kalau kompetitor nggak ada ...  yaa ... bisa dijual mahal. Tapi khusus untuk pertanian ... wow ... kalau panen raya, bisa dipastikan harga anjlog, apalagi kalau pemerintah juga impor. 

Tanah kita adalah tanah surga.Tetapi belumlah mampu kita memanfaatkannya untuk menjadikan penghuni diatasnya sebagai penghuni "surga". Karena keterbatasan kemampuan, nyatanya tingkat produktivitas pabrik mini ini belum maksimal. Sejatinya, peluang mengusahakannya untuk lebih baik  dan meningkat lagi (tidak lupa menjaga kelestariannya) masih sangat terbuka. 

Memahami tanah surga kita, memahami karakter "pabrik" mini, memahami "mesin-mesin"  produksi pertanian, tidak ujug-ujug. Memerlukan orang-orang yang mempunyai visi. Para pemilik pabrik juga harus terus belajar dan bermimpi menampilkan produksi terbaik. Peluang itu terbuka lebar, dengan perbaikan kualitas tanah kita, memungkinkan kita berbagi dengan bangsa dan negara lain, ekspor tentu. 

Saya ketemu dengan banyak orang. Bercerita tentang mimpi-mimpinya yang begitu megah. Impian yang mnggerakkan alam bawah sadarnya untuk terus maju. Mencoba hal-hal baru. inovasi tiada henti ... kata Suzuki. Keren banget ... mantul, mantap betul.
Inlah impian-impian  yang bisa rangkum, Bisa juga ditanamkan di batang memori impian kita. menjadi pendorong untuk semakin di depan ( slogan Yamaha). One hearts ... satu hati-nya honda, menggerakkan.

1.      Padi sawah produkstivitasnya sampai dengan 40 ton/Ha.
2.      Kedelai meningkat produktivitasnya sampai dengan 4 ton / Ha
3.      Kacang tanah meningkat produktivitasnya menjadi 6 ton / Ha
4.      Jagung menjadi 15 ton / Ha
5.      Ubi Kayu 70 ton/Ha
6.      Harga beras (organik) sampai dengan Rp.30.000,-/kg
7.      Harga kedelai (lokal) sampai dengan Rp. 15.000,- / kg
8.      Ubi kayu sampai dengan Rp. 10.000,- / kg
9.      Ekspor produk pertaian oleh petani / kelompok tani / gapoktan
10. Pupuk (terbaik) membuat sendiri
11. Tanah dan batu jadi tanaman
12. Kail dan jala cukup menghidupimu

Ayo bermimpi ... tuliskan impian kita .... 13, 14, 15 dan seterusnya. Jangan takut bermimpi, sampai kita dilarang bermimpi. Ingat yaa ... di dunia ini yang tetap hanyalah perubahan itu sendiri. Berubahlah lewat impian-impian kita.  Maka kita rubah mindset kita, continuous learning and make it a habit. Terima kasih.

Sumber gambar :
https://intisari.grid.id/read/03202696/selalu-ikuti-impian-kita-jangan-sampai-hidup-dalam-penyesalan?page=all

Rabu, 20 Maret 2019

Membuat Pupuk Bacillus



Berkunjung ke laboratorium pribadi pak Tugiyo di Bantul Yogjakarta, lebih tepatnya ruang pertemuan kelompok tani di rumah pribadinya. Itu terjadi beberapa waktu yang lalu, dengan mengajak serta rombongan kelompok tani dari beberapa kecamatan di Wonogiri. Banyak ilmu yang diberikan oleh pak Tugiyo pada kesempatan tersebut, termasuk dari   mentor beliau (nggak main-main lho mentornya, Dr. Tri Hardjaka dari Fakultas pertanian UGM).

Saat itu kita ngaji ke pak Tugiyo ki perihal pengembangan pupuk Bacillus. Beliau difasilitasi dari Fakultas Pertanian UGM membuat dan mengembangan pupuk bacillus dan pak Tugiyo membuat label Baksilus pada produknya itu. Kata beliau, manfaatnya luar biasa ... nggak percaya ...? Coba saja, murah meriah ..... 

Dan .... Semua peserta waktu pulang dikasih oleh-oleh sekitar 5 liter pupuk Baksilus-nya pak Tugiyo, pakai jerigen. Wow bener khan .... Indahnya berbagi, berbagi ilmu, berbagi pupuk. Terima kasih pak Tugiyo, pak Tri Hardjaka, pak Jaka Widada. Semoga barokah .

Pupuk Baksilus-nya pak Tugiyo adalah pupuk yang berbasis mikroba dan sebenarnya pupuk yang berbasis mikrobio / pupuk hayati bukanlah pupuk organik. Kata Permentan No.2 tahun 2006, pupuk hayati digolongkan kedalam pembenah tanah, bukan pupuk organik. Pembenah tanah itu sendiri bisa organik ataupun non organik. Pupuk hayati termasuk dalam pembenah tanah organik. Dalam peraturan tersebut pupuk organik didefinisikan sebagai sekumpulan material organik yang terdiri dari zat hara (nutrisi) bagi tanaman, di dalamnya bisa mengandung organisme hidup atau pun tidak. Sedangkan pupuk hayati merupakan sekumpulan organisme hidup yang aktivitasnya bisa memperbaiki kesuburan tanah. Sebetulnya apa sih hebatnya pupuk bacillus itu dan bagaimana cara membuatnya ?

Awwalan ....

Bakteri dilaporkan dan diyakini dapat menekan pertumbuhan patogen dalam tanah secara alamiah, beberapa genus yang banyak mendapat perhatian yaitu Agrobacterium, Bacillus, dan Pseudomonas (Hasanuddin, 2003). Salah satu kelompok bakteri yang sering digunakan sebagai pengendali hayati penyakit akar adalah Bacillus sp.. Bakteri ini telah terbukti memiliki potensi sebagai agensia pengendali hayati yang baik, misalnya terhadap bakteri patogen seperti Raistonia solanacearum (Soesanto, 2008).

Bacillus sp. dapat menghasilkan fitohormon yang berpotensi untuk mengembangkan sistem pertanian berkelanjutan. Fitohormon yang dihasilkan bakteri tanah ini dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara tidak langsung fitohormon dari bakteri menghambat aktivitas patogen pada tanaman, sedangkan pengaruh secara langsung fitohormon tersebut adalah meningkatkan petumbuhan tanaman dan dapat bertindak sebagai fasilitator dalam penyerapan beberapa unsur hara dari lingkungan (Greenlite, 2009).

Beberapa spesies Bacillus sp. yang menghasilkan antibiotik dapat digunakan sebagai agens hayati. Jenis antibiotik yang dihasilkan tersebut antara lain berupa iturin, surfactin, fengicin, polymyxin, difficidin, subtilin, dan mycobacilin (Todar, 2005). Fungsi Bacillus spp. (seperti Bacillus subtillis) antara lain dapat mengendalikan penyakit layu bakteri pada kentang dan meningkatkan hasil umbi kentang sampai 160%. Bacillus spp. dapat mengendalikan penyakit lincat pada tembakau dan penyakit layu bakteri pada biji tomat yang disebabkan oleh Raistonia solanacearum pada tanaman tembakau. Baker et al dalam Hasanuddin (2003) menyatakan manakala filtrasi steril dari kultur Bacillus subtilis diaplikasikan tiga kali seminggu mengendalikan penyakit karat pada tanaman kacang dilapangan nyata lebih baik dari fungisida mancozeb dengan aplikasi satu kali seminggu.

Bagaimana cara mengembangkannya ?

Dibawah ini ada leafleat dari Fakultas Pertanian UGM dan mohon ijin pak Dr.Tri Hardjaka dan pak Dr.Jaka Widada , leaflet nya saya upload ya ...Semoga bisa membantu.  


Monggo mulai dikembangkan ya ...

Kamii sudah membuatnya dengan menggunakan alat-alat yang tidak sebagus reaktor pak Tugiyo. Hanya menggunakan tong biru dan aerator akuarium (ceritanya modifikasi ni ...). Insyaa Allah hasilnya dapat dihat langsung pada pertanamannya.

Pengalaman mas Warsino dari Poktan Ngesti Utomo Purwosari Wonogiri, yang juga sudah mulai mengembangkan dan menggunakan pupuk ini hasilnya bagus ... pernah iseng-iseng di siramkan di satu pojok lahannya ... yang di pojok itu lebih hijau, lebih tinggi dan menguning. lebih cepat .

Sumber :

1.  pak Dr. Tri Hardjaka dan mas Dr. Jaka Widada
2.  pak Tugiyo dan ibu

Selasa, 19 Maret 2019

Memuliakan Akal




"Innal abraara yasyrabuuna min ka’sin kaana mizaajuhaa kaafuura”

Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka), membacakan surat Ad-Dahr (Al-Insan) ayat 5 ini di depan Mohammad Said (wartawan senior harian Waspada) dan Amrullah O. Lubis, juga seorang wartawan kawakan asal Medan, setelah keduanya selesai shalat Maghrib di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, pada suatu hari di bulan Agustus 1969. Kepada keduanya, Hamka mengatakan, “Saya telah bertemu di dalam Al-Qur’an suatu dalil bahwa di zaman Nabi kita (Muhammad saw—red), negeri kita ini (Nusantara— red) sudah diketahui oleh orang dan telah meresap ke dalam lidah Arab sendiri, bahkan lidah Quraisy, bahasa Al-Qur’an.”

Said pun langsung terusik oleh pernyataan Hamka, “Apa yang tersembunyi di situ?”
Kepada kedua wartawan senior tersebut, Hamka menjelaskan terjemahan disertai tafsirannya. “Sesungguhnya orang baik-baik akan minum dari piala yang campurannya ialah kapur,” demikian Hamka menerjemahkan secara bebas surat Ad-Dahr ayat 5 sebagaimana dikutip dalam buku Antara Fakta dan Khayal Tuanku Rao (2008: 195). Adapun kutipan terjemahan Al-Qur’an versi Kementerian Agama (Kemenag) sebagai berikut: “Sungguh, orang-orang yang berbuat kebaikan akan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kapur.” Adapun yang dimaksud ‘air kapur’ sebagaimana keterangan dalam terjemahan Al-Qur’an versi Kemenag (lihat catatan kaki no. 883) adalah “nama suatu mata air di surga yang airnya putih dan baunya sedap dan enak sekali rasanya.”

Tapi Hamka punya perspektif tersendiri ketika memahami kata ‘kaafuur’ dalam surat ini. Dengan kemampuan bahasa (linguistik), sejarah, dan budaya (sosiologi, antropologi), ia berhasil menjelaskan kata ‘kaafuur’ sebagai representasi dari bahasa dan budaya Nusantara yang masuk ke alam pikiran bangsa Arab dan telah diakomodasi ke dalam bahasa mereka, bahkan lewat lisan Nabi Muhammad saw ketika menuturkan wahyu surat Ad-Dahr ayat 5.

“Saudara telah mengetahui dari sejarah bahwa sejak sebelum Nabi Muhammad saw, orang Arab dan Phoenicie telah mencari kapur ke negeri kita, sebagai juga kemudiannya, orang Barat mencari rempah,” jelas HAMKA kepada kedua wartawan senior itu. “Kapur di zaman itu tidak ada tumbuh di bahagian dunia lain, kecuali di negeri kita di Sumatra. Kapur itu ialah Kapur Barus,” jelasnya.
Sangat menarik analisis Hamka terhadap kata ‘kaafuur’ dengan huruf kaf dibaca panjang (madd) dan huruf fa juga dibaca panjang (madd) yang hanya sekali saja disebutkan dalam Al-Qur’an. Yaitu, di ayat 5 surat AdDahr—Al-Insan. Karena begitu populernya komoditas Kapur Barus yang hanya diproduksi di kawasan Barus (Sumatra) sampai ke telinga bangsa Arab dan bahkan telah dikenal dengan baik oleh sang Nabi saw. Maka suatu kehormatan tersendiri, bagi Hamka, ketika kata ‘kaafuur’ telah menjadi representasi atas eksistensi bangsa Indonesia (Nusantara) ketika masuk ke dalam struktur bahasa Al-Qur’an.

Masih terkait kata ‘kaafuur’, komoditas yang hanya diproduksi di Barus, sebuah kawasan pesisir yang berjarak 60 km dari Singkil (Aceh), Hamka menawarkan teori baru tentang awal mula kedatangan agama Islam di Nusantara yang menurutnya telah hadir sejak abad ke-7 M. Fakta historis dan etnografi Barus menjadi bukti bahwa kawasan ini telah eksis ketika kenabian Muhammad saw lewat komoditi Kapur Barus yang telah populer di negara-negara Arab. James R. Rush, dalam buku Adicerita Hamka (2017: 143-144), mengutip teori Hamka, “Para penyebar Islam mencapai Jawa lima puluh tiga tahun sesudah Islam ditegakkan Nabi Muhammad di Arabia. Pada 675 M, duta-duta dari istana Khalifah Muawiyah di Damsyik mendatangi penguasa Hindu Kalingga ketika dalam perjalanan ke Tiongkok. Sepuluh tahun kemudian, para pedagang Arab mendirikan koloni di Sumatra Barat.”

Pada awal abad ke-20 M, para sejarawan Orientalis maupun intelektual pribumi memperdebatkan latar belakang seorang ulama besar bernama Abdurrauf ibn Ali Al-Jawiy, Al-Fanshur, As-Sinkili. Ia seorang ulama besar pada abad ke-17 M yang tidak hanya populer di Nusantara tetapi juga sangat disegani di negara-negara Arab, termasuk dihormati rezim Turki Usmani. Karya-karya Abdurrauf As-Sinkili sangat banyak menjadi bacaan otoritatif bagi para ulama di dunia Islam. Salah satu karya monumentalnya adalah Turjuman al-Mustafid, sebuah kitab tafsir berbahasa Arab-Melayu yang diterbitkan oleh penerbit Syekh Mustafa Al-Babiy Al-Halabiy di Mesir.

R.A. Rinkes, dalam bukunya, Abdurrauf van Singkel (1909: 37), memperdebatkan asal usul tokoh ini apakah dari Singkil atau Fanshur. Sedangkan Mangaradja Onggang Parlindungan, dalam bukunya, Tuanku Rao (1965), menyebut ada dua tokoh berbeda yang memiliki nama yang sama.
Dengan penguasaan sejarah, lingusitik, dan etnografi, Hamka membantah teori Rinkes dan Parlindungan bahwa Abdurrauf Al-Fashuri As-Sinkili adalah sosok yang satu. Walaupun telah jelas berasal dari Sumatra, tetapi dalam kitab Turjuman al-Mustafid, namanya tetap dinisbatkan Al-Jawiy. Sebab, sebutan “Al-Jawiy” dalam alam pikiran bangsa Arab untuk menyebut seluruh kawasan di Nusantara (termasuk Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan lain-lain). Penisbatan Al-Fanshur dalam alam pikiran Melayu untuk menyebut nama sebuah kampung (Aceh: gamphong) bernama Pancur di Negeri Aceh Rayeu. Letak kawasan ini di antara Barus dan Singkil. Menurut Hamka, “Islam di sana sudah tua, setua Islam di Aceh.”

Dalam Seminar “Masuknya Islam ke Sumatra Utara” yang digelar bulan Maret 1963, Hamka berhasil menyampaikan teori baru tentang masuknya Islam di Nusantara sejak abad ke-7 M. Dengan mempertimbangkan fakta historis dan etnografi kawasan Barus, seorang sejarawan lokal bernama Dada Meuraxa mengafirmasi teori Hamka ini. Teori Hamka kembali dikemukakan dalam Seminar Islam di Minangkabau, 23-26 Juli 1969, bahwa sejarah masuknya Islam di Nusantara sebenarnya setua umur ajaran agama Islam itu sendiri, dibuktikan dengan fakta historis dan etnografis kawasan Barus seperti yang telah termaktub dalam Al-Qur’an surat Ad-Dahr ayat 5.

Itulah sisi rasionalitas Hamka yang mungkin belum banyak diketahui kalangan umat Islam saat ini. Sosok Hamka ketika menafsirkan ayat dalam Al-Qur’an menggunakan instrumen ilmu-ilmu social humanities di samping penguasaan terhadap ilmu-ilmu sains. Tidak cukup hanya dengan satu disiplin ilmu ketika menjelaskan ayat Al-Qur’an. Secara tidak langsung, sesungguhnya ia telah menggunakan pendekatan integrasi-interkoneksi ketika menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an. Ilmu-ilmu social humanities dan ilmuilmu sains yang dibangun di atas rasionalitas menjadi instrumen untuk mengkaji dan mengungkap khazanah di balik ayat-ayat Al-Qur’an.

Penghormatan Hamka terhadap akal yang menopang pemahaman dan praktik keagamaannya yang kosmopolitan sebagaimana kesaksiannya dalam buku, Falsafah Hidup (2017: 43). “Agama Islam amat menghormati akal. Karena tidak akan tercapai ilmu kalau tidak ada akal. Sebab itu, Islam adalah agama ilmu dan akal,” tulisnya. (Abu Rafif)

Copast all :
http://www.suaramuhammadiyah.id/2019/02/17/sisi-rasionalitas-hamka-yang-belum-banyak-diketahui/

Gol Salah



Nama lengkap pemuda itu adalah Mohamed Salah Ghaly. Dari namanya semua orang akan tahu kalau dia seorang Muslim. Dan dia memang seorang Muslim yang cukup taat, dia juga bukan orang Eropa tapi warga Negara Mesir yang sedang mencari nafkah di Inggris. Namun, saat ini pemuda Mesir kelahiran 15 Juni 1992 itu sangat dicintai banyak warga Inggris, terutama oleh suporter sepak bola klub Liverpool.
Pada saat saya masih kanak-kanak, ada salah seorang guru mengaji melarang para muridnya bermain sepak bola, menurut beliau, sepak bola itu diciptakan oleh balatentara Raja Yazid untuk menghinakan jenasah Husein Bin Ali, cucu Rasulullah saw.
Pada saat perang Karbala,Husein gugur dalam peperangan yang tidak berimbang. Husein gugur penuh luka di tengah keroyokan tentara Yazid. Kepala cucu Rasulullah itu dipenggal dan dijadikan bola. Disepak ke sana ke mari. Dari peristiwa inilah olah raga sepak bola tercipta, dipertandingkan, serta disukai banyak orang.
Namun, setelah penulis beranjak remaja, penulis mulai sadar kalau cerita salah seorang guru mengaji itu ternyata kurang bisa dipertangungjawabkan kebenarannya. Mungkin, pada masa kecilnya, Mohamed Salah Ghaly (Moh Salah) tidak pernah mendengar cerita itu sehingga dia bisa tumbuh menjadi seorang Muslim yang taat sekaligus pemain sepak bola profesional yang hebat luar biasa.
Gol demi gol yang dicetak Moh Salah untuk klub Liverpool FC, menghantarkan klub ini ke partai final Liga Champion 2018. mengulang capaian klub itu 13 tahun yang lalu. Oleh karena itu, saat ini nama Moh Salah mungkin jauh lebih dikenal daripada Abdul Fatah As-Sisi, Presiden Mesir, Negara Moh Salah.
Prestasi demi prestasi yang diukir bersama Liverpool ini pula, Moh Salah menjadi idola baru warga kota Liverpool, meskipun dia seorang Muslim yang tidak malu mengakui keMuslimannya. Setiap kali Moh Salah mencetak gol, dia sering merayakannya dengan cara bersujud.
Dengan selebrasinya itu sekan-akan dia ingin mengatakan kepada dunia, inilah aku seorang Muslim yang juga bisa berprestasi. Inilah imigran Muslim yang tidak seperti sangkaan buruk kalian, selalu menjadi sumber masalah tanpa sanggup memberi kontribusi berarti di semua bidang.
Moh Salah memang pantas mendapatkan semua penghormatan itu. Di samping prestasinya yang memang moncer saat bermain di lapangan hijau, gaya hidupnya juga relatif lurus. Sampai hari ini, Moh Salah tidak pernah membuat ulah negatif baik saat bermain sepak bola maupun di kehidupan kesehariannya. Moh Salah bukan termasuk pemain bola yang hobi mengumbar amarah dan memperturutkan nafsu dengan hobi dugem seperti pemain yang lain.
Prestasi dan gaya hidupnya yang tidak aneh-aneh inilah membuat Moh Salah dieluk-elukan semua kalangan. Apalagi kemudian Moh Salah juga diketahui sebagai pribadi yang rutin mendermakan sebagian penghasilannya untuk kalangan miskin dan yang membutuhkan. Salah juga menolak villa mewah yang dihadiahkan kepadanya karena membawa Mesir lolos ke putaran final piala dunia. Kepada pemberi villa, Salah menyarankan agar villa itu diberikan kepada kaum papa yang jelas lebih membutuhkan uluran tangan.
Moh Salah juga pernah meminta Polisi untuk membebaskan pencuri miskin yang membobol rumah orang tuanya yang ada di Mesir, bahkan pencuri itu oleh Moh Salah juga dikasih modal agar bisa berusaha secara halal.
Oleh karena itu, tidak berlebihan apabila gol demi gol yang yang secara konsisten dicetak untuk klub Liverpool FC berbalas dengan nyanyian yang menggema untuk Moh Salah.
Mo Sa-lah lah lah lah lah/ Mo Sa-lah lah lah lah lah/ If he’s good enough for you (Jika dia cukup baik untukmu) / he’s good enough for me dia cukup baik untukku / If he scores another few Jika dia mencetak beberapa gol lagi / then I’ll be Muslim too kemudian aku akan menjadi Muslim juga /If he’s good enough for you Jika dia cukup baik untuk kamu / he’s good enough for me dia cukup baik untukku / Sitting in a mosque Duduk di masjid / That’s where I wanna be Di situlah aku ingin menjadi Mo Sa-lah lah lah lah lah. Kalau pada masa silam umat Islam mempunyai Salahudin Al Ayyubi yang berhasil membebaskan Yerussalem, dan menggiring orang barat untuk lebih ingin mengetahui Islam, saat ini kita juga mempunyai Moh Salah yang berhasil merebut hati penggemar sepak bola seluruh dunia untuk lebih mengenal Islam. Dan Islam memang sangat indah bagi semua orang, apalagi kalau memperkenalkannya juga dengan cara yang indah. (s banie)
http://www.suaramuhammadiyah.id/2019/03/07/moh-salah/